Pengertian system informasi managemen

“Management information system (MIS)” yang dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan sistem informasi manajemen (SIM) adalah bagian dari seluruh aktivfitas pengendalian internal bisnis yang meliputi penggunaan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bisnis seperti penetapan biaya produk, strategi layanan atau pengembangan bisnis. Sistem informasi manajemen
berbeda dengan sistem informasi umum yang dipergunakan untuk melakukan analisis informasi yang dipalikasikan pada aktivitas organisasi.Dijelaskan lebih lanjut bahwa Sistem informasi manajemen memiliki posisi di area perpotongan (intersects) antara teknologi dan bisnis.

Sistem informasi manajemen mencoba mengkombinasikan
teknologi dan bisnis agar manusia mendapatkan informasi yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan pekerjannya. lebih baik, cepat, dan cerdas. Beberapa pendapat mengatakan bahwa informasi diibaratkan sebagai darah
dalam suatu organisasi.

Lapangan kerja yang terbentuk dari adanya sistem informasi manajemen adalah
analisis sistem, manajer proyek, administrator sistem dan lain lain.

Manfaat Sistem Informasi manajemen Bagi Bisnis

Seorang pemilik bisnis bertanya kepada saya, sebenarnya seberapa besar kepentingan dan manfaat sistem informasi bagi sebuah bisnis.Maka saya pun menjelaskan bahwa sekarang sudah terjadi pergeseran era dalam bisnis. Era bisnis sekarang adalah era dimana arus informasi memegang peranan sangat vital dibandingkan arus barang.Sehebat dan sebesar apapun seorang pebisnis memonopoli arus barang, hal tersebut tidak berarti apa-apa jika dia tidak memiliki informasi yang akurat, terkini, mudah diakses dan terkendali dalam menguasai distribusinya.Oleh sebab itu maka salah satu aset perusahaan bisnis modern yang sangat berharga adalah sistem informasi yang memiliki tingkat respon tinggi serta fokus kepada para penggunanya dari segala aspek.

Sistem informasi yang dibangun dengan baik dan benar antara lain dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi stok material produksi, menghilangkan kegiatan yang tidak memiliki manfaat (nilai tambah), meningkatkan layanan dan kepuasan pelanggan, mengkoordinasikan setiap bagian dalam perusahaan serta meningkatkan kualitas kebijakan manajemen.

Tinjauan Teori Sistem Informasi Manajemen Secara umum

Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management, pertama kali dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah "penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan." Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen modern. Ide tentang penggunaan metode ilmiah muncul ketika Taylor merasa kurang puas dengan ketidakefesienan pekerja di perusahaannya. Ketidakefesienan itu muncul karena mereka menggunakan berbagai macam teknik yang berbeda untuk pekerjaan yang sama—nyaris tak ada standar kerja di sana. Selain itu, para pekerja cenderung menganggap gampang pekerjaannya. Taylor berpendapat bahwa hasil dari para pekerja itu hanyalah sepertiga dari yang seharusnya. Taylor kemudian, selama 20 tahun, berusaha keras mengoreksi keadaan tersebut dengan menerapkan metode ilmiah untuk menemukan sebuah "teknik paling baik" dalam menyelesaikan tiap-tiap pekerjaan.